Translate

Friday, July 9, 2010

Tentang Angin Timur

Angin Timur lahir sebagai karya perdana album solo gitar JoeL Tampeng, berdasarkan keprihatinan atas tengelamnya musik tradisi di Nusantara, terutama tradisi Gayo (suku asli di pegunungan Aceh). Dari menggali akar budayanya sendiri, Joel ingin memamerkan kemegahan musik tradisi Timur yang masih kurang populer dibandingkan musik Barat. Padahal patron musik yang kita miliki lah yang sering menginspirasi para maestro musik dunia.

Dengan alat-alat musik modern, Joel menghadirkan idiom dan kearifan lokal. Gitar sebagai media eksplorasi gaya bersuling dan human voice, juga seni meratap (Sebuku). Ritmis perkusi (Gegedem) tarian Guel diadaptasi ke drum dan Didong (perkusi bantal), dipadu dengan Persalaman Saman Gayo. Pada beberapa bagian komposisi, memakai sukat ganjil yang tidak begitu populer di Indonesia seperti 7/8, 9/8, 5/8.

Nama Angin Timur kemudian dipakai juga untuk melabeli workshop bersamanya.Dalam ketiga konser tunggalnya, formasi yang terbentuk didasarkan pada kebutuhan lagu dan perjodohan alam.


Panglime Angin Timur #3:

Joel Tampeng
Joy Sinyo
Bagus mazasupa
Endy Baroque
Ruben Ibanez
Buege Kin
Perjaga Berutu

dan Didong Gayo (Win Deghil, Alfansyie, Azmi, Rusmin Bahar,Oban Eka Sapta, Ruhdiko Azis)