Translate

Wednesday, January 18, 2012

selalufals.blogspot.com/2011/12/joel-tampeng

http://selalufals.blogspot.com/

Kantata Barock

http://kantatabarock.com/

Joel Lennon Tampeng dan “Angin Timur”

Aksi Joel Lennon Tampeng (kiri) dalam sebuah pementasan
Perkembangan musik saat ini sangat pesat dan seolah terbagi menjadi musik “barat” dan “timur”. Musik barat berkembang dari gaya klasik menjadi modern, elektronik dan lain-lain dan sangat digemari hampir di seluruh dunia dan sudah menjadi gaya hidup. Sementara musik tradisi (World Music) yang berkembang di timur dianggap kuno dan ketinggalan zaman, sementara musik “barat” sendiri berawal dari musik tradisi yang dikembangkan dengan segala metode yang dikenal sekarang.
Di Indonesia yang dikenal memiliki ribuan budaya dan keseniannya, masih menempatkan musik tradisi sebagai musik kelas “bawah” dan hadirnya hanya sebagai bagian dari seremonial pada forum-forum tertentu dan belum menjadi bagian dari gaya hidup. Pun ada perkembangan positif pada industri musik Indonesia yang mencoba menyentuh tradisi Indonesia dengan gaya ke”melayu-melayu”an, namun masih terkesan memaksa.
Angin Timur lahir berdasarkan keprihatinan atas semakin hilangnya musik tradisi di Nusantara terutama tradisi Gayo (suku asli yang menetap di pegunungan Aceh-red). Pegunungan dengan hutan hijau selalu menghadirkan hembusan angin timur yang yang sejuk menenangkan kehidupan di sekitarnya, hal inilah yang menjadi filosofi nama “Angin Timur” sebagai nama Album perdana Solo Gitar  Joel Lennon yang saat ini sedang menyelesaikan album kedua. Angin Timur juga digunakan sebagai nama komunitas dalam berworkshop.
Joel Lennon Tampeng (tiga dari kanan)
Dengan alat-alat musik modern menghadirkan idiom dan kearifan lokal, mengekplorasi gaya  bersuling, Human Voice seperti seni meratap (Sebuku, Gayo-red) yang dilantunkan melalui gitar, ritmis perkusi (Gegedem, Gayo-red) tarian Guel yang diadaptasi ke drum, dan Didong (perkusi bantal-red) dipadu dengan Persalaman Saman Gayo. Pada beberapa bagian komposisi memakai sukat ganjil yang tidak begitu populer di Indonesia seperti 7/8, 9/8, 5/8 dan lain-lain yang sebagian besar bersumber dari ritmis tradisi di Timur Tengah. Semakin mengukuhkan bahwa musik tradisi sudah seharusnya menjadi Great Music karena selalu menjadi inspirasi bagi musisi-musisi di seluruh belahan dunia.
Joel Lennon Tampeng memang tidak banyak dikenal oleh orang Gayo dan mungkin tidak setenar A.R Moese, L.K Ara, Fikar W Eda maupun budayawan Gayo lainnya, namun pria yang beristrikan gadis asal Malang Jawa Timur ini memiliki prestasi tersendiri di dunia music, khususnya musil etnik Gayo yang disatukan dengan music modern saat ini. Dan dia lebih banyak dikenal di daerah Yogyakarta, Solo dan daerah-daerah lainnya di pulau Jawa.
Lahir dan besar di Takengon, daerah yang dikenal dengan sebutan dataran tinggi Gayo yang terletak di pegunungan bagian tengah wilayah Aceh.
Sejak Sekolah Dasar (SD), belajar musik secara otodidak dan informal, aktif di sanggar seni  terutama musik, dan di tahun 1990 pernah menjadi finalis lomba bidang study Kesenian Tingkat Nasional di Jakarta, serta di tahun 1993 konser Musik Tradisional juga di Jakarta.
Berangkat dari Reguler Band dibeberapa bar, cafe, rumah musik, hotel disejumlah kota besar seperti Yogyakarta, Semarang dan Solo, tahun 1999-2003 serta sejumlah kota lainnya di luar Jawa.
Joel Lennon Tampeng direkrut sebagai tim musik Teater Garasi Yogyakarta dalam Les Paravent (Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, 2002).
Joel Lennon Tampeng (kanan) bersama Sawong Jabo (dua dari kiri)
Ditahun 2003 ikut mendirikan Band Anane, group musik Etnik Progresif  dan merilis album Slebar-slebor dengan label Indonesian Progressive Society-prs .Records. Lalu terlibat tim musik Teater Cross Culture Australia-Indonesia bersama Sawung Jabo dalam Sawung Galing (Yogyakarta, Solo, Surabaya, Jakarta, Bandung, 2003).
Sejak Tahun 2004 hingga sekarang kerap berworkshop bersama Sawung Jabo dalam berbagai Project  diantaranya Antologi Sawung Jabo (Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya), Sirkus Barock, Yayi Kakang dan lain-lain. Rekaman Album Solo Sawung Jabo-memasuki Lorong Sunyi, Joel Lennon-angin Timur (Solo Guitar), Langit-petarung Hidup, Bergabung Di Teratai/Blue Lotus dan Kantata Barock.
Adapun karya yang sudah dihasilkan diantaranya Angin, Sejuk, Sebuku, Kangen, Ceh (Nasib), Gayo Lepok, Pray, Terserah, Dance Of Death, Panglime, Feel In You, Nenggeri Antara, Ketulusan, Trance, Gerah, Tarung, Re-born, Dialog dan lain-lain.


http://www.lintasgayo.com/14823/joel-lennon-tampeng-dan-%E2%80%9Cangin-timur%E2%80%9D.html

Joel Tampeng Menggelorakan Semangat Muda Gayo

Jakarta | Lintas Gayo – Beberapa jam lagi, Joel Tampeng, gitaris kelahiran Takengon, 18 Juli 1976 akan tampil di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta bersama sejumlah musisi handal Indonesia diantaranya Toto Tewel (gitar), Toni Agusbekti Sutomo (pencabik bass), Endy Barqah (drummer), Dodi Katamsi (Backing Vokal), Denny Yuda Kusuma (Perkusi) mengiringi konser Kantata Barock yang digawangi Iwan Fals, Sawong Jabo dan Setiwan Djodi.
Seorang warga Tanoh Gayo, Takengon Aceh Tengah, Zulfan Diara Gayo beberapa hari lalu sengaja berangkat ke Jakarta, khusus untuk menyaksikan penampilan mereka dan pada Jum’at (30/12/2011) siang sempat bertemu Joel Tampeng.
“Joel adalah generasi muda Gayo yang patut kita banggakan. Dia sudah menggelorakan semangat generasi muda Gayo untuk berkiprah di ajang musik bertaraf nasional,” kata Zulfan kepada Lintas Gayo melalui telepon selularnya.
Ada identitas Gayo melekat pada diri Joel Tampeng, timpal pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Tengah ini. “Rasanya bergelora darahku. Aku ingin menyaksikan langsung dari dekat bagaimana ke-gayo-an Joel di panggung GBK malam ini,” cetus Zulfan yang mengaku telah mendapat tiket masuk dari Joel berupa undangan keluarga.


http://www.lintasgayo.com/16887/joel-tampeng-menggelorakan-semangat-muda-gayo.html

Joel Tampeng - Musisi pendukung Kantata Barock



Joel Tampeng, Musisi Pendukung Konser Kantata BarockJoel Tampeng. Gitaris kelahiran Takengon, 18 Juli 1976 dengan nama Juliyandi. Dia sangat hobby membaca dan, “Ingin menjadi diri sendiri,” katanya. Seperti seniornya di Sirkus Barock dan Kantata (Toto Tewel) Joel banyak menberi warna feel dan tema tradisi bercampur rock, tentunya lebih berwarna melayu ,sumatera dan gayo / aceh . Pernah bergabung bersama Anane grup asal Yogya yang beraliran rock progresif. Lama membantu Sawung Jabo dalam beberapa pentas dan rekaman, merilis album solo dan grup barunya Blue Lotus, juga menjadi gitaris di Sirkus Barock