Tiga Melukis Langit Video:
http://www.youtube.com/watch?v=EgOLgwJ0A9w
http://www.youtube.com/watch?v=9lcxwvPwBWA
http://www.youtube.com/watch?v=NbAl2KiSGRI
http://www.youtube.com/watch?v=Q3HD1GgtU6I
Saturday, October 6, 2012
Monday, September 10, 2012
Tuntas satu lagi peribadatan kesenian Angin Timur pada "Tiga Melukis Langit"...
Terimakasih kepada para Panglime Angin Timur: Joy Zhang, Ruben Fang, Buege Kin, Jack Art's, Bagus Mazasupa & Mas Onie Sada, Didong Gaya Gayo: Azmie Azman, Aguez Traviz Mccoy, FaTo Fansyie Toweren, Wein Kurniadi, Ruhdyko Gayo, @IzAl Syafrizal dan semua saudara2 produksi semua.. Tabik.. ACP
Terimakasih kepada para Panglime Angin Timur: Joy Zhang, Ruben Fang, Buege Kin, Jack Art's, Bagus Mazasupa & Mas Onie Sada, Didong Gaya Gayo: Azmie Azman, Aguez Traviz Mccoy, FaTo Fansyie Toweren, Wein Kurniadi, Ruhdyko Gayo, @IzAl Syafrizal dan semua saudara2 produksi semua.. Tabik.. ACP
Thursday, July 12, 2012
Angin Timur #3 "Reborn"
(foto by Vembri Waluyas) |
Tuntas satu kerja musik dengan membahagiakan... Terimakasih buat Angin Timur (Joy Zhang, Gendhang Kapethak, Ruben Fang, Buege Kin, Jack Like Angel, Bagus Mazasupa), Didong Gaya Gayo (Rusmin Bahar, Azmie Azman, Wein Kurniadi, Oban Eka Sapta FaTo Fansyie Toweren, Ruhdyko Gayo, Tim Produksi (Very Andrian, Trisha Tampeng, Gatot Danar Sulistiyanto, Bayu Prasetyo, Moechalmad Jibna, Lingga Galih Permadie, Bogi Darwanto Setyawan) dan lain2nya.. Salut..
Wednesday, January 18, 2012
Joel Lennon Tampeng dan “Angin Timur”
Perkembangan musik saat ini sangat pesat
dan seolah terbagi menjadi musik “barat” dan “timur”. Musik barat
berkembang dari gaya klasik menjadi modern, elektronik dan lain-lain dan
sangat digemari hampir di seluruh dunia dan sudah menjadi gaya hidup.
Sementara musik tradisi (World Music) yang berkembang di timur dianggap
kuno dan ketinggalan zaman, sementara musik “barat” sendiri berawal dari
musik tradisi yang dikembangkan dengan segala metode yang dikenal
sekarang.
Di Indonesia yang dikenal memiliki
ribuan budaya dan keseniannya, masih menempatkan musik tradisi sebagai
musik kelas “bawah” dan hadirnya hanya sebagai bagian dari seremonial
pada forum-forum tertentu dan belum menjadi bagian dari gaya hidup. Pun
ada perkembangan positif pada industri musik Indonesia yang mencoba
menyentuh tradisi Indonesia dengan gaya ke”melayu-melayu”an, namun masih
terkesan memaksa.
Angin Timur lahir berdasarkan
keprihatinan atas semakin hilangnya musik tradisi di Nusantara terutama
tradisi Gayo (suku asli yang menetap di pegunungan Aceh-red). Pegunungan
dengan hutan hijau selalu menghadirkan hembusan angin timur yang yang
sejuk menenangkan kehidupan di sekitarnya, hal inilah yang menjadi
filosofi nama “Angin Timur” sebagai nama Album perdana Solo Gitar Joel Lennon yang saat ini sedang menyelesaikan album kedua. Angin Timur juga digunakan sebagai nama komunitas dalam berworkshop.
Dengan alat-alat musik modern
menghadirkan idiom dan kearifan lokal, mengekplorasi gaya bersuling,
Human Voice seperti seni meratap (Sebuku, Gayo-red) yang dilantunkan
melalui gitar, ritmis perkusi (Gegedem, Gayo-red) tarian Guel yang
diadaptasi ke drum, dan Didong (perkusi bantal-red) dipadu dengan
Persalaman Saman Gayo. Pada beberapa bagian komposisi memakai sukat
ganjil yang tidak begitu populer di Indonesia seperti 7/8, 9/8, 5/8 dan
lain-lain yang sebagian besar bersumber dari ritmis tradisi di Timur
Tengah. Semakin mengukuhkan bahwa musik tradisi sudah seharusnya menjadi
Great Music karena selalu menjadi inspirasi bagi musisi-musisi di
seluruh belahan dunia.
Joel Lennon Tampeng memang tidak banyak
dikenal oleh orang Gayo dan mungkin tidak setenar A.R Moese, L.K Ara,
Fikar W Eda maupun budayawan Gayo lainnya, namun pria yang beristrikan
gadis asal Malang Jawa Timur ini memiliki prestasi tersendiri di dunia
music, khususnya musil etnik Gayo yang disatukan dengan music modern
saat ini. Dan dia lebih banyak dikenal di daerah Yogyakarta, Solo dan
daerah-daerah lainnya di pulau Jawa.
Lahir dan besar di Takengon, daerah yang
dikenal dengan sebutan dataran tinggi Gayo yang terletak di pegunungan
bagian tengah wilayah Aceh.
Sejak Sekolah Dasar (SD), belajar musik
secara otodidak dan informal, aktif di sanggar seni terutama musik, dan
di tahun 1990 pernah menjadi finalis lomba bidang study Kesenian
Tingkat Nasional di Jakarta, serta di tahun 1993 konser Musik
Tradisional juga di Jakarta.
Berangkat dari Reguler Band dibeberapa
bar, cafe, rumah musik, hotel disejumlah kota besar seperti Yogyakarta,
Semarang dan Solo, tahun 1999-2003 serta sejumlah kota lainnya di luar
Jawa.
Joel Lennon Tampeng direkrut sebagai tim
musik Teater Garasi Yogyakarta dalam Les Paravent (Jakarta, Bandung,
Surabaya, Yogyakarta, 2002).
Ditahun 2003 ikut mendirikan Band Anane,
group musik Etnik Progresif dan merilis album Slebar-slebor dengan
label Indonesian Progressive Society-prs .Records. Lalu terlibat tim
musik Teater Cross Culture Australia-Indonesia bersama Sawung Jabo dalam
Sawung Galing (Yogyakarta, Solo, Surabaya, Jakarta, Bandung, 2003).
Sejak Tahun 2004 hingga sekarang kerap
berworkshop bersama Sawung Jabo dalam berbagai Project diantaranya
Antologi Sawung Jabo (Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya), Sirkus
Barock, Yayi Kakang dan lain-lain. Rekaman Album Solo Sawung Jabo-memasuki Lorong Sunyi, Joel Lennon-angin Timur (Solo Guitar), Langit-petarung Hidup, Bergabung Di Teratai/Blue Lotus dan Kantata Barock.
Adapun karya yang sudah dihasilkan
diantaranya Angin, Sejuk, Sebuku, Kangen, Ceh (Nasib), Gayo Lepok, Pray,
Terserah, Dance Of Death, Panglime, Feel In You, Nenggeri Antara,
Ketulusan, Trance, Gerah, Tarung, Re-born, Dialog dan lain-lain.http://www.lintasgayo.com/14823/joel-lennon-tampeng-dan-%E2%80%9Cangin-timur%E2%80%9D.html
Joel Tampeng Menggelorakan Semangat Muda Gayo
Jakarta | Lintas Gayo –
Beberapa jam lagi, Joel Tampeng, gitaris kelahiran Takengon, 18 Juli
1976 akan tampil di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta bersama sejumlah
musisi handal Indonesia diantaranya Toto Tewel (gitar), Toni Agusbekti
Sutomo (pencabik bass), Endy Barqah (drummer), Dodi Katamsi (Backing
Vokal), Denny Yuda Kusuma (Perkusi) mengiringi konser Kantata Barock
yang digawangi Iwan Fals, Sawong Jabo dan Setiwan Djodi.
http://www.lintasgayo.com/16887/joel-tampeng-menggelorakan-semangat-muda-gayo.html
Seorang warga Tanoh Gayo, Takengon Aceh
Tengah, Zulfan Diara Gayo beberapa hari lalu sengaja berangkat ke
Jakarta, khusus untuk menyaksikan penampilan mereka dan pada Jum’at
(30/12/2011) siang sempat bertemu Joel Tampeng.
“Joel adalah generasi muda Gayo yang
patut kita banggakan. Dia sudah menggelorakan semangat generasi muda
Gayo untuk berkiprah di ajang musik bertaraf nasional,” kata Zulfan
kepada Lintas Gayo melalui telepon selularnya.
Ada identitas Gayo melekat pada diri
Joel Tampeng, timpal pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
Aceh Tengah ini. “Rasanya bergelora darahku. Aku ingin menyaksikan
langsung dari dekat bagaimana ke-gayo-an Joel di panggung GBK malam
ini,” cetus Zulfan yang mengaku telah mendapat tiket masuk dari Joel
berupa undangan keluarga.
http://www.lintasgayo.com/16887/joel-tampeng-menggelorakan-semangat-muda-gayo.html
Joel Tampeng - Musisi pendukung Kantata Barock
Joel Tampeng, Musisi Pendukung Konser Kantata BarockJoel Tampeng. Gitaris kelahiran Takengon, 18 Juli 1976 dengan nama Juliyandi. Dia sangat hobby membaca dan, “Ingin menjadi diri sendiri,” katanya. Seperti seniornya di Sirkus Barock dan Kantata (Toto Tewel) Joel banyak menberi warna feel dan tema tradisi bercampur rock, tentunya lebih berwarna melayu ,sumatera dan gayo / aceh . Pernah bergabung bersama Anane grup asal Yogya yang beraliran rock progresif. Lama membantu Sawung Jabo dalam beberapa pentas dan rekaman, merilis album solo dan grup barunya Blue Lotus, juga menjadi gitaris di Sirkus Barock
Subscribe to:
Posts (Atom)